Jumat, 10 April 2009

Air Mata

Serasa hujan membasahi bumi.
Seperti itu airmataku mengaliri pipi.
Melihat sang buah hati.
Merengek, menahan sakit yang menyayat hati.

Aku seorang ibu.
Tak sanggup mendengar tangis pilu.
Dari buah rahimku.
Yang kujaga dengan sepenuh hatiku.

Jika ayahmu belahan jiwa.
Kamu jelmaan separuh nyawa.
Bundamu kan jadi pelindung raga.
Sampai maut memberi batas dari dunia.

Jika engkau menangis, luka dihatiku lebih menganga.
Jika engkau tersenyum, hatiku benar-benar tertawa.
Jika engkau terluka, kan kutukarkan apa saja...
Termasuk nyawa satu-satunya yang kupunya.

Bekasi, 16 Maret 2009
Poem : 28

For my beloved son....get well soon dear!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar