Bagai seorang aktor..
Kusimpan rapat sebuah rahasia kotor.
Tak ada yang tahu bahwa aku koruptor.
Hidupku melesat bak meteor.
Perputarannya cepat bagai rotor.
Dulu aku menderita.
Caci maki sarapan kedua.
Sungguh tak nyaman jadi orang tak punya.
Tekadku bulat..aku harus kaya.
Buat kaya ada dua cara.
Jadi koruptor atau pengusaha.
Jadi pengusaha karirku biasa saja.
Jadi kupilih yang pertama.
Dari korupsi.
Segalanya tlah kumiliki.
Anak, Istri dan keluarga yang kucintai.
Dengan segenap hati.
Tak ingin mereka kuberi.
Rasa sakit yang kualami sendiri.
Walau sesuatu terus menghantui.
hati nurani...
Biarlah kutanggung sendiri lumuran dosa.
Tak usah beritahu yang kurasa.
Karena aku tak sanggup melihat anak istriku menderita.
Seperti yang dulu kurasa.
Jika mereka tak punya apa-apa.
Bekasi, 24 Februari 2009
Poem : 13
Kamis, 09 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar