Kamis, 09 April 2009

Permaisuri

Melihatku semua wanita merasa iri.
Akulah sang permaisuri.
Segala yang kuminta selalu diberi.
Karena raja mempersuntingku sebagai istri.

Orang bilang hidupku bahagia.
Punya mahkota dan bergelimang harta.
Segalanya aku punya.
Kecuali cinta setia.
Dari sang raja.

Hatiku terkilir.
Melihat raja berganti selir.
Setiap malam menanti digilir.
Dan aku pilihan terakhir.

Aku tertekan.
Oleh keadaan.
Bagai artis brilian.
Tersungging senyum yang paling menawan.
Untuk kawan dan lawan.
Atas nama kerajaan.

Apa dulu aku punya cita-cita.
Walau punya jiwa.
Aku adalah benda.
Di mata sang raja.

Bekasi, 26 Februari 2009
Poem :15

Tidak ada komentar:

Posting Komentar