Aku cinta kamu sipit.
Kerling matanya melirikku genit.
Dekapannya semakin menghimpit.
Nafasku semakin menyempit.
Aku cinta dia.
Walau beda budaya.
Tapi cinta soal rasa.
Kalau cinta sudah bicara.
Gunung tinggi pun tak tampak di mata.
Hanya wajah si dia.
Orang bilang cintaku salah tempat.
Tapi rasa tak bisa di buat.
Bagai pesawat menukik ke jantungku tepat.
Walau datang terlambat.
Sang pujangga bilang cinta soal hati.
Tapi aku tak bisa mendusta nurani.
Cinta kami melukai empat hati.
Tak tahu kapan harus berhenti.
Jadi aku harus pergi.
I love u bos.
Kau buat jiwa ragaku keropos.
Saatnya aku melengos.
Kembali ke pos!!
Bekasi, 21 Februari 2009
Poem : 8
Kamis, 09 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar