Mata dan telingaku bagaikan pintu.
Inspirasi seperti tamu.
Mengetuk perlahan masuk ke dalam pikiranku.
Lalu tertuang dalam nada kata yang sendu.
Inspirasi datang dan pergi.
Tak bisa berhenti.
Pikiranku bagaikan dewi.
Memberi sabda pada otakku kepada jari.
Untuk merangkai nada-nada dalam puisi.
Ribuan kata berbaris antri.
Menunggu perintah dari sang putri.
Hingga rangkaian rapi terpatri.
Tuk diumumkan ke penjuru negeri.
Jari-jariku bagai bernyawa.
Melaksanakan titah sang baginda.
Karena aku sang pujangga.
Sang perangkai kata.
Inspirasi..
Sungguh, kau tak terkendali..
Bekasi, 23 Februari 2009
Poem: 11
Kamis, 09 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar