Mataku tak mampu terpejam.
Jari menari tak bisa diam.
Dalam kesunyian malam.
Kualunkan nada pada piano hitam.
Dalam dentingan nada ada harmonisasi.
Tangan kanan dan kiri saling mengisi.
Menimpali nada yang silih berganti.
Bisikan indah memenuhi kekosongan hati.
Piano, temanku yang setia.
Hanya satu-satunya.
Menghiburku kala duka mendera.
Ikut bernyanyi kala bahagia melanda.
Sayang aku tak mampu melihatnya.
Hanya mampu meraba saja.
Karena aku buta...
Bekasi, 14 Maret 2009
Poem : 27
Kamis, 09 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar